9,431 research outputs found

    Simulated Annealing for Location Area Planning in Cellular networks

    Full text link
    LA planning in cellular network is useful for minimizing location management cost in GSM network. In fact, size of LA can be optimized to create a balance between the LA update rate and expected paging rate within LA. To get optimal result for LA planning in cellular network simulated annealing algorithm is used. Simulated annealing give optimal results in acceptable run-time.Comment: 7 Pages, JGraph-Hoc Journa

    Model Optimasi Pelayanan Nasabah Berdasarkan Metode Antrian (Queuing System)

    Full text link
    Customer queuing is a common phenomenon that often happens in getting services. In an attempt to get theservice from the tellers, customers often judge the quality of bank operation system based waiting time periodor teller speed in providing services to the customers. The Islamic banks in Malang is developing rapidly, oneof the banks is PT. Bank Mega Syariah Malang needs optimization analysis of queueing system to ensurecustomers satisfactions. The bank should be able to provide the best service by providing fast service tocustomers and avoid too long waiting time. The calculation results show that customer arrival pattern is 1minute 51 seconds. As for the service pattern is 4 minutes 42 seconds. The queuing system application in PT.Bank Mega Syariah Malang is good because the teller average service time is 4 minutes 42 seconds teller andteller standard time is 3 minutes 39 seconds which the average time is smaller than the expected by thecustomer that is 5 minutes. Besides that the average time of customers wait in a queue system and total system(queuing and service facilities) is less than 1 minute 32.09 seconds

    Analisis Penguasaan Domain Kognitif, Afektif, Dan Psikomotorik Terhadap Keputusan Pilihan Berwirausaha Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean-2015 (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fkip Universitas Syiah Kuala)

    Full text link
    Kewirausahaan semakin penting untuk diperluas prakteknya di negara sedang berkembang. Hal ini dikarenakan negara sedang berkembang dewasa ini semakin dihadapkan pada kondisi yang semakin mengglobal dengan pilihan kerjasama dan persaingan yang semakin keras. Menyelaraskan dengan kondisi tersebut, lembaga pendidikan diharapkan mampu berperan guna mentransformasi jiwa kewirausahaan dalam rangka mempersiapkan sumberdaya manusia menghadapi era kerjasama dan persaingan yang semakin ketat terutama di kawasan ASEAN 2015. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Mengalisis kedalaman pemahaman mahasiswa dalam ranah koginitif, afektif dan psikomotorik dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) pada mata kuliah Kewirausahaan. 2. Menganalisis pengaruh pemahaman ranah kognitif, afektif dan psikomotorik terhadap keputusan pilihan berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Populasi sasaran adalah mahasiswa yang mengikuti Mata Kuliah Kewirausahaan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Unsyiah tahun akademik 2012-2013 dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dan kauntitatif dengan menggunakan IBM-SPSS Statistik versi 20. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa; variabel tingkat pemahaman mahasiswa dalam ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik berimplikasi positif terhadap pilihan kuputusan untuk berwirausaha, diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,726. Sedangkan koefisien korelasi sebesar 0,852. Dengan demikian kedalaman pemahaman ketiga ranah tersebut memiliki pengaruh dan juga hubungan yang kuat dengan keputusan pilihan untuk berwirausaha dalam menghadapi MEA-2015

    Human-centric light sensing and estimation from RGBD images: the invisible light switch

    Get PDF
    Lighting design in indoor environments is of primary importance for at least two reasons: 1) people should perceive an adequate light; 2) an effective lighting design means consistent energy saving. We present the Invisible Light Switch (ILS) to address both aspects. ILS dynamically adjusts the room illumination level to save energy while maintaining constant the light level perception of the users. So the energy saving is invisible to them. Our proposed ILS leverages a radiosity model to estimate the light level which is perceived by a person within an indoor environment, taking into account the person position and her/his viewing frustum (head pose). ILS may therefore dim those luminaires, which are not seen by the user, resulting in an effective energy saving, especially in large open offices (where light may otherwise be ON everywhere for a single person). To quantify the system performance, we have collected a new dataset where people wear luxmeter devices while working in office rooms. The luxmeters measure the amount of light (in Lux) reaching the people gaze, which we consider a proxy to their illumination level perception. Our initial results are promising: in a room with 8 LED luminaires, the energy consumption in a day may be reduced from 18585 to 6206 watts with ILS (currently needing 1560 watts for operations). While doing so, the drop in perceived lighting decreases by just 200 lux, a value considered negligible when the original illumination level is above 1200 lux, as is normally the case in offices

    Analisis Kinerja Koperasi Pertanian Dalam Tataniaga Komoditas Ekspor Di Kabupaten Aceh Tengah - Provinsi Aceh Dalam Menghadapi Persaingan Antar Negara ASEAN 2015

    Full text link
    Koperasi Pertanian memegang peranan penting dalam mensejahterakan petani. Peranan tersebut meliputi pasokan input yang diperlukan oleh petani, prosesing dan pemasaran hasil. Di Kabupaten Aceh Tengah Koperasi Pertanian telah berperan nyata dalam mengorganisir USAha tani khususnya petani yang menangani komoditas pertanian unggulan untuk ekspor. Namun masih banyak hal yang perlu dibenahi secara terpadu oleh berbagai pihak, mulai dari regulasi sampai dukungan infrastruktur. Sampai saat ini Koperasi Pertanian Aceh Tengah hanya 32 unit yang tergolong aktif mengembangkan USAhanya dari 48 Koperasi Pertanian yang ada. Hal ini disebabkan oleh kondisi konflik di masa lalu yang menyebabkan kehilangan sumber-sumber produksi dan putusnya rantai tataniaga. Selain itu daya kreasi dan inovasi manajemen dan anggotanya juga relatif rendah dalam mengembangkan USAhanya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memahami kondisi kinerja Koperasi Pertanian Aceh Tengah dalam tataniaga komoditas pertanian untuk ekspor, (2) Menganalisis potensi dan pendukung Koperasi Pertanian Aceh Tengah dalam tataniaga ekspor komoditas pertanian dalam menghadapi persaingan antar negara ASEAN. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa kinerja Koperasi Pertanian Aceh Tengah relatif masih rendah dan masih perlu untuk ditingkatkan. Sedangkan potensi dan pendukung untuk berkembangnya USAha relatif sangat besar. Apalagi kondisi konflik sudah tidak ada lagi dan hubungan bisnis, kegiatan produksi dan pemasaran sudah kondusif untuk diperkembangkan. Dengan demikian besar harapan Koperasi ini dapat berkembang dan berkontribusi besar bagi kesejahteraan petani dan masyakarat pada umumnya

    Pengembangan Model Agribisnis Berorientasi Ekspor Bagi Koperasi, USAha Kecil Mikro Dan Menengah (Kumkm) Kabupaten Aceh Tengah - Provinsi Aceh

    Get PDF
    Pengembangan model untuk tujuan tertentu sangat diperlukan guna memberi arah dan pedoman dalam melakukan sesuatu tindakan, termasuk dalam hal agribisnis yang berorientasi ekspor, khususnya di Kabupaten Aceh Tengah yang mencanangkan misi dan beberapa programnya untuk menghadapi kondisi perdagangan bebas Asean 2015. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui model pengembangan KUMKM Aceh Tengah berorientasi ekspor dalam menghadapi persaingan USAha baik lokal, nasional, maupun antar bangsa. Penelitian ini menggunakan metode survai. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh KUMKM yang menjadi tanggungjawab pembinaan Diskopindag Kabupaten Aceh Tengah khususnya yang menangani komoditas unggulan ekspor. Komoditas unggulan Aceh Tengah yang sudah terkenal seperti Kopi Gayo, Holtikultura, dan tanaman bernilai ekspor lainnya seperti Coklat dan Pinang. Mengigat populasi KUMKM tersebut relatif besar maka sampelnya ditentukan hanya untuk KUMKM yang memiliki potensi besar untuk ekspor dan telah mendapat pembinaan oleh Disperindagkop UKM Aceh Tengah periode Juli 2010 sebanyak 60 unit. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara beberapa informan kunci dan pembagian kuesioner. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa model yang dikembangkan layak digunakan oleh KUMKM dan lembaga terkait dalam mengembangkan USAhannya, khususnya dalam mendorong ekspor. Ada dua model yang dapat diterapkan, yaitu model mikro (keterkaitan asosiasi, lembaga promosi, pendukung USAha, dan penciptaan SDM unggul) dan makro (keterkaitan di sektor hulu, menengah dan hilir). Model tersebut dapat dijadikan sebagai penuntun dalam memberi arah dan dukungan yang kuat dari pemerintah dan lembaga mitra USAha serta antar sesama KUMKM. Dengan demikian KUMKM Aceh Tengah semakin kuat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan nasional dari ekspor dan juga sekaligus dapat mengurangi pengangguran
    • …
    corecore