Pengembangan model untuk tujuan tertentu sangat diperlukan guna memberi arah dan pedoman dalam melakukan sesuatu tindakan, termasuk dalam hal agribisnis yang berorientasi ekspor, khususnya di Kabupaten Aceh Tengah yang mencanangkan misi dan beberapa programnya untuk menghadapi kondisi perdagangan bebas Asean 2015. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui model pengembangan KUMKM Aceh Tengah berorientasi ekspor dalam menghadapi persaingan USAha baik lokal, nasional, maupun antar bangsa. Penelitian ini menggunakan metode survai. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh KUMKM yang menjadi tanggungjawab pembinaan Diskopindag Kabupaten Aceh Tengah khususnya yang menangani komoditas unggulan ekspor. Komoditas unggulan Aceh Tengah yang sudah terkenal seperti Kopi Gayo, Holtikultura, dan tanaman bernilai ekspor lainnya seperti Coklat dan Pinang. Mengigat populasi KUMKM tersebut relatif besar maka sampelnya ditentukan hanya untuk KUMKM yang memiliki potensi besar untuk ekspor dan telah mendapat pembinaan oleh Disperindagkop UKM Aceh Tengah periode Juli 2010 sebanyak 60 unit. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara beberapa informan kunci dan pembagian kuesioner. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa model yang dikembangkan layak digunakan oleh KUMKM dan lembaga terkait dalam mengembangkan USAhannya, khususnya dalam mendorong ekspor. Ada dua model yang dapat diterapkan, yaitu model mikro (keterkaitan asosiasi, lembaga promosi, pendukung USAha, dan penciptaan SDM unggul) dan makro (keterkaitan di sektor hulu, menengah dan hilir). Model tersebut dapat dijadikan sebagai penuntun dalam memberi arah dan dukungan yang kuat dari pemerintah dan lembaga mitra USAha serta antar sesama KUMKM. Dengan demikian KUMKM Aceh Tengah semakin kuat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan nasional dari ekspor dan juga sekaligus dapat mengurangi pengangguran